Pages

27.8.11

Life is the Rythm, and.....We are the Music

Di senja itu aku berlari
-------------------------------------------------

Aku tak ingin melewatkan bagian-bagian penting yang biasa kukerjakan di sepetak ruang berwarna-warni
Diwarnai alat musik lengkap dengan speaker kecil
Dengan segulung kabel murahan yang kusempatkan membelinya di tukang kabel emperan

Malam, waktunya sepaket lagu pengantar tidur berdendang
Garis pranada memaksaku terus menyusurinya
Sampai kudapati diriku asyik bersenandung riang
Dengan senar-senar gitar yang diaduk menjadi lantun petikan


Siapa? Hanya aku yang tahu
Aku tahu kelak kurindu permainan itu
Aku kalut pada akhirnya aku terbangun dan lagu-lagu itu jatuh tersapu waktu

Rasanya permainan yang dibawa musik pengantar tidurku bukan hanya mimpi yang tak pernah sanggup muncul jauh di atas garis imajinasiku
Kedua mataku mengharu ketika tahu bahwa itu memang sejumput diari yang dengan nyata kualami berkali-kali tak lama sebelum bunga tidurku tersadur


Sesekali, bernyanyilah bersamaku
Meski syair tak fasih disebut
Meski jari-jemari sibuk menari-nari menjelajahi setiap nada hingga bening berdenting
Meski alasan dilontar agar syair puisi tak jadi kau lagukan
Jangan, jangan dulu pergi!
Jangan, jangan pernah lupa bahwa aku kaupanggil duduk di sini untuk menemani sekedar bernyanyi-nyanyi walau sedikit

Sesekali kudengar suara itu
Kuhayati detail rentang nada yang ditanjaki, semuanya berhasil terlakui


Aku selalu membayangkan Sang Kehidupan berdiri sumringah bertepuk tangan ketika menyaksikan kita mengalun bersama serta berdansa menjajaki seluruh lagu kasih di malam hari
Berkali terwujud ingin kitalah seuntun kata disangga nada yang menemani ribuan penikmat musik tenang kala gelap malam meraja
Ya, kau lah sang kata, aku lah sang nada
Mungkin, kau tak kunjung sadar.......
musik indah itu....... kita.




Rabu, 24 Agustus 2011

No comments:

Post a Comment