Bagaimana pendapat Anda tentang cinta dalam sebuah persahabatan? Tentu saja itu merupakan hal biasa yang tak jarang diumbar di berbagai sarana. Apakah perasaan cinta dalam sebuah persahabatan yang diumbar ringan itu memang terasa seperti itu ketika dirasa oleh lubuk hati terdalam? Belum tentu.
Kasih sayang sahabat sebenarnya sudah sangat detail untuk mendefinisikan seluruh perasaan cinta di seluruh dunia. Mengapa demikian? Sebagai contoh, ketika kita mencintai pasangan pun harus dengan sebuah rasa persahabatan untuk mempertahankan hubungan itu. Contoh lain yaitu kurangnya rasa persahabatan di antara anggota keluarga akan menimbulkan masalah besar bagi setiap anggotanya ketika berada di luar wilayah keluarga. Saya rasa Anda bisa menguraikan sendiri apa maksud saya. Semua akan hancur tanpa rasa persahabatan. Bahkan, cinta Tuhan pun sampai ke setiap pribadi dengan cara yang bersahabat. Kajilah!
Persahabatan bukan hanya sebuah status dan nama semata. Artinya terlalu besar untuk dijadikan sebuah nama. Contohnya, yang banyak remaja praktekan dewasa ini, menamakan hubungan persahabatan mereka satu sama lain dengan suatu nama geng yang berkesan lucu dan cantik. Tapi setelah mereka terpisah oleh keadaan yang mebuat mereka memilih jalur yang berbeda dan bertemu sekian banyak orang baru yang akan dijadikan sahabat baru, semua berakhir. Padahal, sebelum itu mereka rajin bercerita tentang masalah pribadi, berkumpul bersama hanya untuk mengobrol hal-hal yang kurang penting, menghabiskan uang saku untuk bisa sering bersama-sama, bahkan saling mengikat komitmen "akan selalu bersama selamanya". Dan biasanya dalam macam persahabatan seperti itu akan sering terjadi tragedi marah-marahan hanya karena kurangnya komunikasi (misal: tidak membalas sms, mengabaikan panggilan di telepon, atau mungkin tidak pernah ber-sms-an satu sama lain). Sungguh konyol, menyalahkan sebuah makna persahabatan. Apa itu yang dinamakan "persahabatan"? BIG NO!
Menurut pandangan saya, hubungan yang baik itu berjalan apa adanya tanpa ada tuntutan apapun ketika menjalaninya. Tetapi selalu ada ketika salah satunya sedang membutuhkan sahabatnya itu. Bukan berarti hanya muncul saat ada perlu saja, tapi hidup kita terlalu singkat jika hanya meladeni tuntutan-tuntutan persahabatan. Bukan pula berarti mengabaikan sahabat yang telah kita miliki. Sesekali berkumpul bersama toh tidak akan menjadi penghambat.
Saya sudah merasakan model persahabatan ringan seperti itu bersama banyak sahabat yang sudah cukup lama saya miliki. Dan saya selalu merasa tetap dekat dari hati ke hati dengan mereka, begitupun sebaliknya. Apakah Anda juga seperti itu?
Senin, 1 Agustus 2011
Kasih sayang sahabat sebenarnya sudah sangat detail untuk mendefinisikan seluruh perasaan cinta di seluruh dunia. Mengapa demikian? Sebagai contoh, ketika kita mencintai pasangan pun harus dengan sebuah rasa persahabatan untuk mempertahankan hubungan itu. Contoh lain yaitu kurangnya rasa persahabatan di antara anggota keluarga akan menimbulkan masalah besar bagi setiap anggotanya ketika berada di luar wilayah keluarga. Saya rasa Anda bisa menguraikan sendiri apa maksud saya. Semua akan hancur tanpa rasa persahabatan. Bahkan, cinta Tuhan pun sampai ke setiap pribadi dengan cara yang bersahabat. Kajilah!
Persahabatan bukan hanya sebuah status dan nama semata. Artinya terlalu besar untuk dijadikan sebuah nama. Contohnya, yang banyak remaja praktekan dewasa ini, menamakan hubungan persahabatan mereka satu sama lain dengan suatu nama geng yang berkesan lucu dan cantik. Tapi setelah mereka terpisah oleh keadaan yang mebuat mereka memilih jalur yang berbeda dan bertemu sekian banyak orang baru yang akan dijadikan sahabat baru, semua berakhir. Padahal, sebelum itu mereka rajin bercerita tentang masalah pribadi, berkumpul bersama hanya untuk mengobrol hal-hal yang kurang penting, menghabiskan uang saku untuk bisa sering bersama-sama, bahkan saling mengikat komitmen "akan selalu bersama selamanya". Dan biasanya dalam macam persahabatan seperti itu akan sering terjadi tragedi marah-marahan hanya karena kurangnya komunikasi (misal: tidak membalas sms, mengabaikan panggilan di telepon, atau mungkin tidak pernah ber-sms-an satu sama lain). Sungguh konyol, menyalahkan sebuah makna persahabatan. Apa itu yang dinamakan "persahabatan"? BIG NO!
Menurut pandangan saya, hubungan yang baik itu berjalan apa adanya tanpa ada tuntutan apapun ketika menjalaninya. Tetapi selalu ada ketika salah satunya sedang membutuhkan sahabatnya itu. Bukan berarti hanya muncul saat ada perlu saja, tapi hidup kita terlalu singkat jika hanya meladeni tuntutan-tuntutan persahabatan. Bukan pula berarti mengabaikan sahabat yang telah kita miliki. Sesekali berkumpul bersama toh tidak akan menjadi penghambat.
Saya sudah merasakan model persahabatan ringan seperti itu bersama banyak sahabat yang sudah cukup lama saya miliki. Dan saya selalu merasa tetap dekat dari hati ke hati dengan mereka, begitupun sebaliknya. Apakah Anda juga seperti itu?
Senin, 1 Agustus 2011
No comments:
Post a Comment